Anggota DPR RI Hidayatullah: “Nilai-nilai Adat Budaya Melayu Deli Harus Dilestarikan

MEDAN – RENTAKNEWS : Anggota DPR RI Hidayatullah mengatakan semua pihak harus berupaya melestarikan adat budaya Melayu Deli. Hidayatullah mensinyalir saat ini banyak cagar budaya Melayu Deli yang dimusnakan orang-orang yang tidak bertanggungjawab dan tak mengerti sejarah.
“Semua pihak harus menjaga cagar budaya Tanah Deli yang semakin berkurang karena ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dan tidak menghargai sejarah. Ini tanggungjawab kita bersama dengan pemerintah untuk melestarikannya,” kata Hidayatullah pada acara diskusi dan silaturrahin dengan Forum Masyarakat Adat Deli (FORMAD) di Coffee & Steak Jl. Amaliun No. 135 Medan, Jumat (07/02/2020).
Hidayatullah juga berharap agar Formad dapat membuat program kerja yang mencirikan identitas masyarakat Melayu Deli itu sendiri seperti kuliner, tenunan songket, dan lain-lain. lagi. Hadir dalam pertemuan itu antara lain pendiri Formad Tengku Kamaruzaman (Cek Awang), Ketua Formad Ketua, T. Muhammad Fauzi, Sekretaris OK. Mukhlis, Bendahara OK Ardiansyah serta Bidang Kesejahteraan Abdul Aziz dan lain-lain.
Dalam kesempatan itu pengurus Formad memasangkan tengkulok atau tanjak (penutup kepala khas suku Melayu) kepada anggota DPR RI RI H. Hidayatullah. Pemasangan tengkulok itu merupakan pengakuan Formad terhadap kepedulian Hidayatullah terhadap adat budaya Melayu Deli. Selain peduli terhadap adat budaya Melayu Deli, ternyata Hidayatullah asli keturunan Melayu karena Atok beliau yang berasal dari Melaka, Malaysia dibawa dan diangkat sebagai anak oleh Sultan Deli.
Dalam kesempatan itu Hidayatullah mengatakan, orang Melayu harus meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan integritasnya jika ingin menjadi tuan rumah di negeri sendiri. “Kapasitas, adalah kemampuan keilmuan yang dibutuhkan dalam mengelola dan memimpin masyarakat. Kapabel adalah kecakapan dan kepandaian mengendalikan dan memecahkan masalah, dan integritas adalah kejujuran. Tiga hal ini harus dimiliki orang Melayu agar mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” kata Hidayatullah lagi.
Selain itu, menurut Hidayatullah, orang Melau juga harus membangun jaringan atau net working. Di zaman digital ini net working merupakan sesuatu yang sangat penting agar kita bisa berkolaraborasi dengan orang lain.
Kesultanan Deli adalah sebuah Kesultanan Melayu yang didirikan pada tahun 1632 oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan di wilayah Tanah Deli (meliputi Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang. Kesultanan ini masih tetap eksis sampai sekarang meski tidak lagi mempunyai kekuatan politik setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua dengan diproklamirkan Kemerdekaan Indonesia. Sejak tahun 2005, Kesultanan ini dipimpin Sultan Mahmud Lamanjiji Perkasa Alamsyah.
Untuk melestarikan kebesaran adat budaya Kesultanan Deli inilah tengkulok itu dipasangkan kepada Hidayatullah sebagai penghargaan atas kepedulian Hidayatullah terhadap adat budaya Melayu Deli. Saya merasa berbangga hati menerima tengkulok ini sebagai bukti bahwa nilai – nilai adat budaya Melayu Deli tidak boleh hilang di Tanah Deli dan saya berjanji akan mengenakan tengkulok ini dalam kesempatan sidang -sidang di DPD nantinya,” kata Hidayatullah yang duduk dikomisi XI DPR RI dari Fraksi PKS ini. (*)
Reporter:
Abdul Aziz
Editor:
Harun AR